Rabu, 23 Oktober 2013

UPLOAD POTO untuk CPNS KEMDIKBUD

Sepertinya saya telat info hari ini, maaf, maklum baru pulang dari Bandar Lampung, hari ini tanggal 23 Oktober 2013, dan proses upload dan pencetakan kartu peserta sudah bisa dilakukan hari ini DI SINI untuk informasi lokasi ada di LAMAN ini dan DAFTAR LOKASI, tapi tadi dicoba untuk unduh lokasi belum bisa masih kosong atau gangguan dari operator? saya belum tahu. 

Jumat, 18 Oktober 2013

Menghitung Lembar Jawaban Siswa

kesulitan karena mata lelah saat menghitung data siswa yang begitu banyak, pake cara ini saja. dengan menggunakan Anates kita lebih mudah menghitung tanpa mata lelah dan pusing menghitungnya. meskipun cara ini masih menggunakan manual, tapi ini cukup membantu kita dalam menghitung hasil kerja siswa.

CPNS KEMDIKBUD


Setelah pembatalan pengumuman pada tanggal 16 oktober 2013, dan telah menunggu sehari penuh hasil seleksi administrasi, tadi malam telah diumumkan yang lolos seleksi, ini dia Pengumunan dan Daftar yang lulus verifikasi administrasi. kita tinggal menunggu Link untuk upload foto.

Selasa, 29 Januari 2013

CURHAT

 horee.. blog saya kebuka lagi.. setelah sekian lama terbengkalai.. maklum minminnya lagi sibuk dengan tugas akhirnya. dan juga masih katrok ni sama blog.. belum bisa gunain dengan efektif. tapi mudah-mudahan seiring dengan bergulirnya waktu minmin sedikit lebih paham.. ada yang mau bantuin cara pakainya gak? dan gimana buat halaman yang baguss... oh ia.. yang punya Twitter dan Facebook bisa Follow and Add. juga bisa like Chochopaper

Jumat, 11 Januari 2013


BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengenalan Jenis dan Bahasa Surat

2.1.1 Pengenalan Jenis Surat

Surat merupakan salah satu sarana komunikasi bahasa tulisan yang menggunakan media utamanya ialah kertas. Dari beberapa surat yang telah kita kenal dewasa ini terdapat beraneka ragam atau jenis surat tersebut. Aneka macam jenis surat itu dapat ditinjau dari berbagai segi. Setiawan, (2001:13), berpendapat bahwa surat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan :

1.    Wujud surat,

2.    Pembuat surat,

3.    Pesan surat,

4.    Keamanan pesan surat,

5.    Ruang lingkup surat,

6.    Jumlah pembaca surat,

7.    Penyelesaian surat, dan

8.    Pengertian umum surat

Sedangkan menurut Sulchan Yasin (2002:10), surat pada hakekatnya dikelompokkan berdasarkan enam hal, yaitu :

1.    Jenis surat berdasarkan sifat surat

2.    Jenis surat berdasarkan keperluan surat

3.    Jenis surat berdasarkan wujud atau bentuk surat

4.    Jenis surat berdasarkan kegunaan atau manfaatnya

5.    Jenis surat berdasarkan fungsi

6.    Jenis surat berdasarkan besar kecilnya biaya atas jasa pengiriman.

 

2.1.2 Bahasa Surat

Penulis surat dapat berhubungan secara tidak langsung (jarak jauh) dengan menghadirkan wakilnya. Surat itulah yang mewakili kehadiran penulisnya untuk menyampaikan seluruh isi hati atau maksud penulisnya kepada penerima surat melalui tulisan.Karena demikian, maka dalam menulis surat penulis harus menggunakan bahasa yang baik sehingga dapat dimengerti oleh pembaca atau penerima surat. Pada dasarnya, rangkaian kata, kalimat, paragraph/alenia dalam sebuah surat merupakan suatu karangan dan hasil dari penuangan idea tau gagasan. Sebagai alat komunikasi,bahasa surat memiliki peranan yang amat menentukan dalam menyampaikan maksud tersebut. Penyusunan surat dengan bahasa yang baik dapat membawa wibawa seseorang dan dipandang sebagai lambing status sosial yang tinggi. Maka surat sebaiknya dibuat secara efektif (tepat) dan efesien (singkat). efektifitas surat terpenuhi apabila surat dapat mewakili gagasan atau perasaan penulis serta sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pembaca dan penulis surat. Sedangkan efesiensi surat terpenuhi apabila surat dapat tampil singkat dan tidak bertele-tele. Efektifitas dan efesiensi surat ditentukan oleh cara menguraikan pokok masalah (tema) ke dalam kalimat atau alenia. Meskipun surat dapat memuat hanya dua alenia saja, atau lebih dari tiga alenia, tetapi isi surat dapat dikelompokkan menjadi tiga pokok pikiran yaitu (1) alenia pembuka, (2) alenia inti, (3) alenia penutup. Suatu alenia tersusun dari kalimat, kalimat tersusun dari rangkaian kata dan tanda baca, dan kata tersusun dari rangkaian huruf.

Ada beberapa unsur bahasa yang perlu diperhatikan yaitu Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD), pembuatan kalimat yang efektif sehingga menghasilkan kalimat surat yang jelas, dan ada kepaduan antara kalimat dalam satu alenia maupun kepaduan alenia dalam satu surat.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan tentang bagaimana cara menuliskan bahasa surat yang baik (Sulchan Yasin, 2002:14).

A.   Mengapa bahasa surat harus baik?

Bahasa surat hendaknya baik dan bnar agar pembaca/penerima surat :

1.    Mudah menangkap isinya (mengerti).

2.    Tidak salah tafsir pada isi surat.

3.    Tidak merasa jengkel.

4.    Bersimpati pada isi surat, bukan malah antipasti.

5.    Mau atau berkehendak menghormati penulis/pengirim surat.

6.    Tidak mempersulit pihak pengirim surat (Pak Pos).

7.    Bahasa surat yang dianggap baik tidak jarang juga menjadi koleksi berharga bagi penerima surat.

8.    Dengan cepat dapat mengantisipasi (membalas) isi surat jika dikehendaki.

 

B.   Bagaimana hendaknya isi surat yang baik itu?

Sebuah surat yang baik, hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut :

1.    Menggunakan kalimat yang baik dan benar.

2.    Menggunakan tulisan dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

3.    Isi surat hendaknya disusun seperlunya, tidak bertele-tele.

4.    Kalimat yang ditulis harus efektif (hemat kata).

5.    Kalimat yang digunakan hendaknya baku, terlebih bila surat tersebut bersifat dinas atau resmi. Kalimat yang tidak baku sering menimbulkan salah makna.

6.    Mengguanakan paragraf (alenia) yang benar. Satu paragraf mengandung satu (saja) pokok pikiran yang merupakan inti yang dimaksud. Jika di dalam surat tersebut ada lima hal penting berarti ada lima paragraf (di luar paragraf pembuka dan penutup).

7.    Kalimat surat hendaknya etis (sopan/santun) dan estetis (mengandung nilai-niali keindahan).

8.    Tidak mengulang-ulang isi atau tulisan yang sudah ada agar tidak membosankan bahkan merasa menjengkelkan.

9.    Isi surat harus lugas (seperlunya), karena kertas terbatas.

10. Kalimat yang ditulis tidak ambigu (tidak mengandung kalimat-kalimat yang bermakna ganda sehingga dapat menyebabkan salah tafsir).

11. Jika perlu rumusan masalah isi surat ditulis dalam pokok surat sehingga mudah dimengerti pokok-pokok isi surat dengan cepat.

12. Terutama alamat surat yang dituju dan alamat pengirim surat ditulis dengan benar agar memudahkan petugas pengirim surat jika terjadi sesuatu.

13.  Penulis surat diwajibkan menuliskan informasi yang benar (akurat) agar tidak menimbulkan kerugian bagi pembacanya.

14. Tidak menggunakan kalimat dengan istilah-istialh (termasuk bahasa asing) yang pembacanya tidak mengerti.

 

2.2 Paparan Jenis Surat

 

Dari beberapa surat yang dikenal dewasa ini terdapat beraneka ragam atau jenis surat, maka dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal bermacam-macam jenis surat. Aneka macam jenis surat itu dapat ditinjau dari berbagai segi, sehingga surat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan :

1.    Berdasarkan wujud surat

a.    Kartu pos

Kartu pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10x15 cm. Lembaran kertas surat ini biasanya tebal sehingga berbentuk kartu, kegunaan surat ini untuk menyampaikan berita yang singkat, namun pesannya bisa diketahui oleh orang lain yang bukan haknya, sebab beritanya tertulis pada halaman terbuka. Jenis ini biasanya dijual di kantor pos.

b.    Warkat Pos.

Warkat pos adalah surat tetutup yang terbuat dari sehelai kertas cetakan yang dapat dilipatkan menjadi amplop. Jadi lembaran surat ini sekaligus sebagai amplopnya. Kegunaan surat jenis ini untuk menyampaikan berita yang agak panjang dalam sehelai kertas, namun pesanannya tidak layak untuk diketahui oleh orang lain. Lembaran surat jenis ini biasanya terjual di kantor pos.

c.    Telegram.

Telegram disebut juga surat kawat. Surat jenis ini adalah surat yang dikirim dari jarak jauh dengan bantuan pesawat telegram dalam waktu dan pesan yang relatif singkat. Jenis telegram terdiri atas telegram umum, telegram dinas, telegram kilat, dan telegram biasa. Surat jenis ini dapat dibuat dikantor atau warung telekomunikasi.

d.    Surat Bersampul

Yang dimaksud dengan surat bersampul adalah surat yang dikirimkan kepada yang tertuju dengan menggunakan sampul surat. Berita yang dikirimkan dengan surat bersampul ini biasanya berpesan panjang dan tidak layak untuk diketahui oleh pihak lain, karena mungkin isinya menyangkut rahasia seseorang yang dengan sendirinya perlu untuk dijaga kerahasiannya. Surat bersampul memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis lain, yaitu :

a.    Lebih terjamin kerahasiaan isinya ;

b.    Lebih leluasa dalam menuliskan isi surat ;

c.    Lebih santun dalam surat menyurat.

 

2.    Berdasarkan pembuat surat

Surat dapat di kelompokkan berdasarkan pembuatannya. Jenis-jenis surat berdasarkan pembuat surat dapat dibedakan menjadi:

a.    Surat pribadi

Adalah surat yang ditulis atas nama pribadi seseorang, serta berisikan masalah pribadi penulis, baik yang ditujukan kepada teman, keluarga maupun instansi tertentu. Contoh surat ini adalah surat untuk keluarga, surat lamaran kerja, surat permohonan izin bangunan.

b.    Surat resmi

Adalah surat yang dibuat oleh suatu instansi, organisasi atau lembaga perusahaan tertentu yang ditujukan kepada seseorang atau lembaga tertentu lainnya, serta keberadaan instansi, lembaga, organisasi, dan perusahaan tersebut disahkan secara hokum. Contoh surat resmi ialah surat dinas, surat niaga, surat social dan sejenisnya.

 

3.    Berdasarkan Pesan Surat

Berdasarkan pesan yang terkandung di dalamnya, jenis surat dapat dibedahkan menjadi :

a.    Surat keluarga

Surat keluarga adalah surat yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan. Contohnya surat untuk orang tua, untuk saudara, untuk teman dan sebagainya.

b.    Surat setengah resmi

Yang dimaksud dengan surat setengah resmi ialah surat yang dikirim oleh seseorang yang ditujukan kepada instansi atau lembaga organisasi tertentu. Jenis surat ini misalnya surat lamaran kerja, permohonan IMB, surat permohonan cuti, dsb.

c.    Surat social

Surat social ialah surat yang dibuat oleh lembaga social kepada seseorang, organisasi, atau instansi tertentu. Surat social biasanya berisikan masalah-masalah social. Misalnya surat permintaan sumbangan, edaran untuk kerja bakti, dsb.

d.    Surat niaga

Surat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu perusahaan perniagaan dengan pesan berniaga. Contoh surat jenis ini ialah surat penawaran harga, penagihan utang, lelang barang ataupun surat pesanan barang.

e.    Surat dinas

Surat ini berisikan masalah kepemerintahan atau kedinasan dari suatu lembaga atau keorganisasian. Surat ini dapat ditujukan kepada instansi lain, peroangan dan organisasi tertentu. Misalnya surat keputusan, surat perintas, surat tugas dan sebagainya.

f.     Surat pengantar

Surat ini ditujukan kepada perorangan atau lembaga sebagai pengantar atau refrensi seseorang untuk berhubungan dengan pihak penerima.

 

4.    Berdasarkan Keamanan Pesan Surat

Berdasarkan hal ini surat dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

a.    Surat sangat rahasia

Ialah surat yang berisi pesan dokumen penting yang berkaitan dengan rahasia atau keamanan suatu Negara. Surat jenis ini dikirim dengan menggunakan tiga buah sampul. Pada sampul pertama dituliskan kode SR dan pada sampul kedua dituliskan kode SRS yaitu singkatan dari “sangat rahasia sekali” serta dibubuhi segel atau lak, untuk membuktikan keutuhan pesan surat. Sedangkan pada sampul terakhir (luar) dibuat biasa agar tidak mengundang kecurigaan dari orang lain. Surat jenis ini misalnya, surat dari kementrian luar negeri, surat untuk Negara-negar tetangga, surat dokumen kemeliteran dan sejenisnya.

b.    Surat rahasia

Ialah surat-surat yang berisi dokumen ringan yang pesannya hanya pantas diketahui oleh suatu atau beberapa pejabat tertentu atau yang berwenang pada suatu instansi. Surat ini pengirimannya menggunakan dua buah sampul. Sampul pertama dituliskan kode R atau RS serta disegel, sedangkan pada sampul kedua tidak. Surat jenis ini, misalnya surat tentang kondite pejabat, surat dokumen suatu instansi dan sebagainya.

c.    Surat komfidensial

Surat yang isinya hanya layak diketahui oleh beberapa pejabat tertentu. Sebab pesannya memerlukan tindakan kebijaksanaan dari para pejabat tersebut. Misalnya surat hasil rapat pimpinan, usulan kenaikan pangkat seseorang.

d.    Surat biasa

Surat biasa ialah surat yang pesannya dapat diketahui oleh orang lain tanpa mengakibatkan kerugian bagi pihak manapun. Surat ini misalnya, surat edaran, surat undangan dan seterusnya.

 

5.    Berdasarkan ruang lingkup surat

Jika dikelompokan berdasarkan pada ruang lingkup pemakian surat, pada umumnya surat dapat dibedakan menjadi dua:

a.    Memorandum

Memorandum adalah surat yang dibuat oleh pihak atasan kepada bawahan atau pejabat yang setingkat dengan pejabat pembuat memo. Memorandum ini hanya berisikan catatan singkat tentang pokok-pokok permasalan sebagai pesan yang ingin dikomunikasikan.

             

b.    Nota

Nota adalah surat yang dibuat oleh pihak atasan kepada bawahan untuk meminta data atau informasi dalam satu kantor atau dapat juga sebaliknya.

 

c.    Surat biasa

Surat biasa adalah surat yang dapat dikirimkan kepada orang lain atau orang tertentu, baik untuk seseorang yang berada dalam maupun yang ada diluar intansi yang bersangkutan.

 

6 . berdasarkan jumlah pembaca surat

    Berdasarkan jumlah pembaca yang dikendaki oleh surat tersebut, pada

    Umumnya surat dapat dibedakan menjadi:

a.    Pengumuman

Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada beberapa orang, atau intansi, atau pihak lain yang namanya terlalu banyak untuk disebutkan satu – persatu. Pengumuman ini dapat digunakan dalam ruang lingkup terbatas maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas. Misalnya tentang penerimaan pegawai, kelulusan tes dan sebagainya.

b.    Surat edaran

Surat edaran ialah surat yang dikirim kepada beberapa orang, baik di dalam maupun diluar kantor yang bersangkutan. Kadang – kadang ini hanya diketahui oleh para pejabat tertentu. Tetapi ada pula yang dapat disebarkan ke ruang lingkup yang lebih luas.

 

c.    Surat biasa

Adalah surat yang khusus dikirimkan kepada seseorang yang namanya tertera pada alamat surat dan hanya untuk diketahui oleh yang dituju.

 

7  Berdasarkan penyelesaian suratdisampaikan kepada tertuju, surat

     Dapat dibedakan menjadi:

a.    Surat kilat

Ialah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada tertuju secepat mungkin. Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebutpun perlu dilakukan dengan cepat.

 

b.    Surat segera

Adalah surat yang pesannya perlu dengan segera disampaikan kepada yang dituju dalam surat. Tetapi tidak harus dikerjakan atau ditanggapi seperti pada surat kilat.

 

c.    Surat biasa

Adalah surat yang baik cara pembuatannya atau pengirimnya tidak harus diprioritaskan seperti dua jenis surat di atas.

 

8    berdasarkan pengertian umum

      Surat berdasarkan pengertian pada umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

 

a.    Surat terbukaang

surat terbuka ialah surat yang ditujukan kepada pihak lain baik perorangan atau kelompok yang biasanya dimuat pada media masa atau diedarkan secara terbuka.

 

b.    Surat tertutup

Surat tertutup ilah surat yang cara pengirimannya diberi sampul, karena isinya tidak layak diketahui oleh pihak lain.

 

c.    Surat kaleng

Surat kaleng ialah surat yang pengirimnya tidak mencantumkan nama dan alamat pengirim secara jelas. Surat jenis ini termaksuk suatu jenis surat yang pengirimannya tidak bertanggung jawab terhadap isi surat. Akan tetapi, untuk beberapa hal, jenis surat ini terdapat kebaikannya  sebagai sesuatu hal yang perlu diperhatikan oleh yang dituju dalam pesan surat.

 

2.3 Ungkapan Tetap

Unkapan tetap dalam surat merupakan kalimat pengantar yang di sampaikan secara deduktif ataupun induktif untuk mengutarakam maksud penulis kepada pembaca surat ( Sotyaningrum, 2008: 42). Sejalan dengan pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ungkapan tetap dalam surat ialah kalimat pengantar untuk menyampaikan maksud penulis kepada pembacanya. Adapun           macam-macam ungkapan tetap tersebut yaitu:

a.      Ungkapan tetap deduktif

b.      Ungkapan tetap induktif.

 

1.            Ungkapan deduktif

Ungkapan tetap deduktif ialah ungkapan yang menjelaskan maksud dengan maksud umum menjadi khusus dimulai dari menjelaskan alasan, latar belakang, tujuan surat dikeluarkan. Setelah hal itu dilakukan barulah menuju pokok permasalahan.

 

Contoh:

-          Mengingat  rekening telepon mengalami kenaikan setiap bulannya, maka dengan ini diberitahukan kepada seluruh karyawan bahwa penggunaan telepon dibatasi hanya untuk keperluan kantor.

-          Berkenaan dengan tugas konferensi kedokteran di Bangkok, maka kuliah Bapak Dr Alip Susanto, S.Pd minggu ini ditiadakan.

 

2.          Ungkapan tetap induktif

Ungkapan tetap induktif ialah ungkapan yang menjelaskan maksud dengan maksud khusus menjadi umum. Dimulai dari menjelaskan ide pokok, kemudian baru dijelaskan alasan, latar belakang, hingga tujuan atau pertimbangn lainnya dari surat tersebut.

 

Contoh:

-          Dengan ini diberitahukan bahwa mulai bulan Maret 2012, penggunaan telepon kantor dibatasi hanya untuk keperluan kantor. Hal ini disebabkan oleh tagihan rekening telepon kantor selalu mengalami kenaikan setiap bulannya.

-          Diberitahukan kepada mahasiswa bahwa kuliah yang diasuh Dr. Alip Susanto, S.Pdminggu ini ditiadakan. Hal itu disebabkan beliu sedang melaksanakan tugas Konferensi Kedokteran di Bangkok.

                 
 

2.4 Penerapan Penulisan Huruf dan Kata

 

2.4.1 Penulisan Huruf

 

Dalam bahasa Indonesia dikenal 26 abjad yang terdiri dari 5 huruf vocal (a, I, u, e, o), dan 3 huruf diftong (ai, au, oi) dan 21 huruf konsonan. Pedoman pemakaian huruf yang berkenaan dengan penulisan surat yaitu:

1.    Pemisahan suku kata pada kata dasar adalah sebagai berikut :

a.    Kalau di tengah kata ada dua vocal yang berurutan, pemisahan tersebut dilakukan di antara kedua vocal itu.

Misal : ma-in, sa-at, bu-ah.

b.    Kalau di tengah kata ada konsonan diantara dua vokal, pemisahan tersebut dilakukan sebelum konsonan itu.

Misal : a-nak, ba-rang, su-lit.

c.    Kalau di tengah kata ada dua konsonan yang berurutan, pemisahan tersebut terdapat di antara kedua konsonan itu.

Misal : man-di, som-bong, swas-ta, Ap-ril.

d.    Kalau di tengah kata ada tiga konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang kedua.

Misal : in-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut.

2.    Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasar dalam penyukuan kata.

Misal : ma-kan-an, bel-a-jar, me-me-nuh-i, mem-bantu.

3.    Nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan. Nama orang, badan hokum, dan nama diri lain yang sudah lazim disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan kecuali bila ada pertimbangan khusus.

 

 

2.4.2 Pemakaian Kata

 

Dimensi kata dan huruf dapat dilihat dari unsur ejaan dan pungtuasi. Kriteria ejaan dan pungtuasi adalah sebagai berikut :

1.    Penulisan huruf besar

2.    Penulisan kata turunan

3.    Penulisan kata ulang

4.    Penulisan gabungan kata

5.    Penulisan kata ganti

6.    Penulisan kata depan

7.    Penulisan unsur serapan

 

1.    Penulisan Huruf Besar dan Huruf Miring

Huruf besar harus digunakan secara betul dan tepat. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD) mengatur bahwa huruf besar digunakan :

Ø  Sebagai huruf pertama kata awal kalimat ;

Contoh : Kami bermaksud memesan barang-barang produksi dalam negeri.

Ø  Sebagai pertama petikan langsung ;

Contoh : Presiden selalu memberi nasehat, “Bersama kita bisa.”

Ø  Sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci termasuk kata ganti untuk Tuhan ;

Contoh : - Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.

                    - Semoga diterima di sisi-Nya.

Ø  Sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang ;

Contoh : Ustad Jefri, KRT Suryomentaram.

Ø  Sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang ;

Contoh : Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Jendral Sudirman.

Ø  Sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang ;

Contoh : Sita Suryani, Imelda Pratiwi.

Ø  Sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa ;

Contoh : bangsa Indonesia tercinta, bahasa Inggris, suku Jawa.

Ø  Sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah ;

Contoh : bulan Mei, hari Natal, Perang Padri, hari Rabo.

Ø  Sebagai huruf pertama nama geografi ;

Contoh : Gunung Merapi, Samudra Indonesia, Selat Makasar.

Ø  Sebagai huruf semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi ;

Contoh : Amerika Serikat, Departemen Keuangan, Undang-undang Dasar 1945.

Ø  Sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurnayang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan serta dokumen resmi ;

Contoh : Perserikatan Bangsa-Bangsa

Ø  Sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecualibkata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk ;

Contoh : Peranan Sekretaris dalam Organisasi.

Ø  Sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan ;

Contoh : M.M., S.H.

Ø  Sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara yang  dipakai dalam penyapaan dan pengacuan ;

Contoh : Surat Bapak sudah kami terima.

Ø  Sebagai huruf pertama kata ganti Anda ;

 

Sedangkan penulisan huruf miring digunakan untuk :

Ø  Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan :

Contoh : Tulisannya sering dimuat pada surat kabar harian Kompas.

Ø  Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata ;

Contoh : Selama ujian berlangsung mahasiswa tidak diperkenankan keluar ruangan.

Ø  Menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

Contoh : Pesawat akan landing pukul 13.00 WIB.

 

2.    Penulisan Kata Turunan

Kata turunan yaitu kata dasar yang diberikan imbuhan awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan imbuhan. Penulisan imbuhan pada dasarnya disatukan dengan kata dasarnya.

Contoh : menulis, pertanggungjawaban.

 

3.    Penulisan Kata Ulang

Penulisan kata ulang dalam kaidah ejaan ditandai dengan tanda hubung(-) Jadi untuk keperluan resmi tidak boleh ditulis dengan menggunakan angka dua.

Contoh : anak-anak, pegawa-pegawai.

 

4.    Penulisan Gabungan Kata

Penulisan gabungan kata biasanya disatukan bila berupa kata majemuk dan ungkapan yang sudah dianggap senyawa.

Contoh : kepada, walaupun, apabila.

 

5.    Penulisan Kata Ganti

Agar komunikatif and member kesan hormat, penggunaan kata ganti sering dipakai dalam penulisan surat yaitu. Kata ganti orang pertama yang sering dipakai dalam penulisan surat yaitu : kami, saya. Sedangkan untuk orang kedua digunakan kata ganti : Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Dalam surat-surat tertentu seperti surat perjanjian sering digunakan kata ganti khusus seperti  PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, Konsumen, Kreditur.

 

6.    Penulisan Kata Depan

Penulisan kata depan (di, ke, dari, dan) terpisah dengan kata yang mengikutinya. Penulisannya sering membungungkan karena hampir sama dengan awalan di. “Di” sebagai awalan penulisannya dipisah dari kata yang mengikutinya.

Contoh : di kantor bukan dikantor SEBALIKNYA dimakan bukan di makan.

 

7.    Penulisan Unsur Serapan

Penulisan unsur serapan sebaiknya sesuai dengan aturan dalam PUEYD seperti : kuitansi, jadwal, praktik, ekspor, standar, izin, system, dll.

 

Selain ejaan dan pungtuasi dimensi kata juga memperhatikan diksi (pilihan kata). Untuk menyampaikan suatu ide tersedia banyak kata. Pemilihan kata merupakan cara memilih satu diantara banyak kata yang tersedia untuk melambangkan idea tau gagasan seseorang. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan kata yaitu ketepatan, kebakuan, keumuman, kehematan, dan kehalusan makna (Sabariyanto, 2001). Ketepatan memberi makna bahwa kata yang dipilih mampu melambangkan idenyasecara utuh sehingga tidak memberi peluang untuk ditafsirkan secara berbeda sehingga surat secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan penulis serta sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pembaca dan penulis.

Kebakuan memberi makna bahwa kata yang dipilih benar-benar ditinjau dari segi penulisan dan pengucapannya sesuai dengan standar PUEYD.

Keumuman member makna bahwa kata-kata yang dipilih mudah dipahami oleh masyarakat, kecuali kata-kata khusus keilmuan.

Kehematan memberi makna bahwa dalam membuat kalimat diperhatikan unsur efesiensi, sedikit mungkin kata selama tidak mengubah arti.

Kehalusan makna memberi arti bahwa kata yang dipilih adalah kata yang sopan, membawa pembaca untuk dihargai dan dihormarti.

 

 
 

 
BAB III
SIMPULAN

 

Surat merupakan salah satu sarana komunikasi bahasa tulisan yang menggunakan media utamanya ialah kertas. Dari beberapa surat yang telah kita kenal dewasa ini terdapat beraneka ragam atau jenis surat tersebut. Aneka macam jenis surat itu dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu Wujud surat ,Pembuat surat, Pesan surat, Keamanan pesan surat, Ruang lingkup surat, Jumlah pembaca surat, Penyelesaian surat, dan Pengertian umum surat.

Dalam menulis surat penulis harus menggunakan bahasa yang baik sehingga dapat dimengerti oleh pembaca atau penerima surat. Pada dasarnya, rangkaian kata, kalimat, paragraph/alenia dalam sebuah surat merupakan suatu karangan dan hasil dari penuangan idea tau gagasan. Sebagai alat komunikasi, bahasa surat memiliki peranan yang amat menentukan dalam menyampaikan maksud tersebut. Penyusunan surat dengan bahasa yang baik dapat membawa wibawa seseorang dan dipandang sebagai lambing status sosial yang tinggi. Maka surat sebaiknya dibuat secara efektif (tepat) dan efesien (singkat). Efektifitas surat terpenuhi apabila surat dapat mewakili gagasan atau perasaan penulis serta sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pembaca dan penulis surat. Sedangkan efesiensi surat terpenuhi apabila surat dapat tampil singkat dan tidak bertele-tele. Efektifitas dan efesiensi surat ditentukan oleh cara menguraikan pokok masalah (tema) ke dalam kalimat atau alenia. Meskipun surat dapat memuat hanya dua alenia saja, atau lebih dari tiga alenia, tetapi isi surat dapat dikelompokkan menjadi tiga pokok pikiran yaitu (1) alenia pembuka, (2) alenia inti, (3) alenia penutup. Suatu alenia tersusun dari kalimat, kalimat tersusun dari rangkaian kata dan tanda baca, dan kata tersusun dari rangkaian huruf.

Di dalam menulis surat kita harus memperhatikan ungkapan tetap. Unkapan tetap dalam menulis surat merupakan kalimat pengantar yang di sampaikan secara deduktif ataupun induktif untuk mengutarakam maksud penulis kepada pembaca surat.

 

Dimensi kata dan huruf dapat dilihat dari unsur ejaan dan pungtuasi. Kriteria ejaan dan pungtuasi itu berupa: Penulisan huruf besar, penulisan kata turunan, penulisan kata ulang, penulisan gabungan kata, penulisan kata ganti, penulisan kata depan, penulisan unsur serapan. Dimensi kata dan huruf dapat dilihat dari unsur ejaan dan pungtuasi. Kriteria ejaan dan pungtuasi meliputi penulisan huruf besar, penulisan kata turunan, penulisan kata ulang, penulisan gabungan kata, penulisan kata ganti, penulisan kata depan, penulisan unsur serapan.